Ilkay Gundogan saat ini telah menjadi pemain pilar penting di tim Manchester City, tapi dia bisa memiliki karir yang sangat berbeda di Premier League jika saja dia dulu bisa mengikuti jejak mantan rekannya Shinji Kagawa untuk pindah ke Old Trafford.
Ilkay Gundogan mengungkapkan bahwa dia menjadi subjek pembicaraan antara Borussia Dortmund dan Manchester United di masa lalu tentang potensi kepindahannya ke Old Trafford sebelum dia akhirnya mencicipi persaingan di Premier League dengan pindah ke Manchester City.
Gelandang Jerman bermain untuk Borussia Dortmund antara 2011-2016 sejak kepindahannya ke Signal Iduna Park pada musim panas 2011 dari Nuremberg, membantu klub memenangkan satu Bundesliga dan satu Piala Jerman.
Dia kemudian mengamankan kepindahan ke Etihad Stadium pada musim panas 2016, didatangkan Pep Guardiola senilai Rp 467 Milyar dan di musim ini telah menjadi tokoh sentral bagi Manchester City, mencetak 11 gol dan dua assist dalam 19 penampilan di Premier League.
Namun Ilkay Gundogan mengungkapkan bahwa dia di masa lalu bisa saja bermain untuk klub rival, Manchester United, ketika dirinya menjadi subjek pembicaraan antar kedua klub, khususnya dengan Shinji Kagawa juga pindah ke Old Trafford pada 2012 di musim terakhir Alex Ferguson.
“Ada pembicaraan tentang transfer saya. Saya pikir itu dua atau tiga tahun sebelum saya bergabung dengan Manchester City ketika saya bermain untuk Borussia Dortmund,” katanya kepada Sky Sports tentang kepindahannya yang gagal ke Manchester United.
“Salah satu rekan setim saya, Shinji Kagawa, pergi ke Manchester United dan seseorang mengatakan kepada saya bahwa mereka datang ke beberapa pertandingan untuk menontonnya sebelum mereka membelinya. Saya juga mendapatkan perhatian dari mereka.”
“Pada akhirnya tidak ada pembicaraan lanjutan dengan Manchester United karena Borussia Dortmund memperjelas bahwa mereka tidak bersedia menjual saya dan saya juga memiliki beberapa tahun tersisa di kontrak saya, jadi tidak ada gunanya berbicara dengan siapa pun pada saat itu. Jadi ya, transfer itu tidak terjadi.”
